Kapas yang terhempas dari randu ini
Semerbak terbang di sekelilingku
Menata ulang kepergiannya dengan berayun pelan menjauh
Tak apa jika kau tak ingin berada dekat
Karena terkadang aku juga mengharapkan jauh
Ya, memang sudah terlalu larut di sini
Kita mungkin sama, tak mampu menemukan keindahan di sini
Akankah aku juga beranjak menjauh?
Seperti dirimu, seperti keberanianmu
untuk memutuskan singgah di sana
di perantauanmu dalam kenyataan yang fana...
Tak bisakah aku mampir sejenak..
Ingin kutorehkan kisahku padamu
Tentang kepergian yang ditangisi
Petualangan yang terkadang terhenti karena mendengar panggilan
Suara-suara nan kecil
Selepasnya mungkin kau akan menertawakanku
Yang terlalu hanyut dalam firasat..
Aku enggan mengakuinya,
Tapi...
Aku harus pulang, bukan karena terpaksa
Tapi karena aku menginginkannya..
Aku merindukannya..
Omelannya, Celotehannya,rautnya ketika marah..
Dan juga pelukannya..
Ibu
Terimakasih atas semua pesanmu
juga petuahmu..
Kali ini aku bisa mendengarnya dengan jelas
dari mana asal panggilan itu
Yang tak lain adalah
Rumah . . .
0 komentar :
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak maka anda akan disegani dan dihormati. Terimakasih sudah menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.