Musim penghujan kali ini agaknya cukup berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.
Kalau diingat-ingat, memang ada satu hal yang dirasa hilang, setidaknya olehku.
Betul, hujan-hujan sepanjang hari akhir-akhir ini sudah tidak lagi terasa hangat.
Benar, tidak ada lagi masa-masa menanti sorot sinar matahari ke wajah kita,
dan dengan polosnya mengatakan, "akhirnya bisa lagi merasakan (hangatnya) sinar matahari".
Ada pengalaman dan ingatan yang tak bisa kuandaikan dalam khayal,
ada juga gemercik butir-butir air hujan yang mengguyur pandangan kita,
juga, yang menerpa wajahku
yang sebenarnya sudah terlanjur basah
oleh air mata yang kusembunyikan,
dan dengannya selalu saja kugunakan untuk berbohong,
dengan berkata "mataku basah karena hujan"
entah kau menyadarinya atau tidak kala itu,
Ah butir-butir tetesan air hujan, tak kunjung dewasanya kita usapkan,
meski tau ia pun tak mau kalah, sama seperti kita.
Tepat, ada sendaan di sela-sela dinginnya angin yang menembus dadaku.
ada gurauan, yang mengiringi kisah ini,
ada kita yang meyakinkanku 'tuk tetap melaju di jalan itu.
Dan benar, ada perubahan yang tak pernah siap kujalani.
Kau tahu?
Di dunia ini
masih ada hujan yang sama yang kita rasa bersama,
hujan yang tentunya persis dengan yang waktu itu
namun tak seawet, seperti yang pernah kusangkakan.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar :
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak maka anda akan disegani dan dihormati. Terimakasih sudah menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.